Sabtu, 09 Juli 2011

Pengaruh urutan kelahiran atas perilaku dan kepribadian.


Pengaruh urutan kelahiran atas perilaku dan kepribadian.
Anak sulung, kedua, atau bungsu hanyalah sebuah julukan dalam suatu keluarga. Yang jelas, dalam ilmu psikologi disebutkan, urutan kelahiran mempunyai dampak dari berbagai aspek pada tabiat seorang anak. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Alfred Adler yang dikenal sebagai salah satu Tokoh Psikoanalis.

Adler menganggap urutan kelahiran dalam keluarga mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian seseorang, urutan-urutan tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan dalam menginterpretasikan setiap pengalaman yang didapat. Adler menggambarkan anak sulung mendapat perhatian yang utuh dari orangtuanya, sampai perhatian itu terbagi saat ia mendapatkan adiknya. Perhatian dari orang tua cenderung membuat anak memiliki perasaan mendalam untuk menjadi superior atau kuat, kecemasan tinggi dan terlalu dilindungi. Saat kelahiran adiknya, menimbulkan dampak traumatik kepada anak sulung yang turun tahta sebagai anak tunggal. Peristiwa ini mengubah situasi dan mengubah cara pandangnya terhadap dunia sekitarnya. Pembentukan kepribadian setelah kelahiran adiknya dapat membentuk tanggung jawab kepada orang lain, melindungi orang lain, atau bahkan merasa sebaliknya, ia dapat menjadi merasa tidak aman dan miskin interest sosial.

Bila kelahiran tersebut berjarak 3 tahun atau lebih, maka ia akan marah karena ia harus mengakui adiknya. Beberapa faktor yang telah dimiliki oleh pengalaman sebelumnya bergabung sebagai interpretasi pengalamannya, bila persiapan dan interest sosialnya baik maka ia akan mengembangkan sikap kooperatif dan ia akan memakai gaya kooperatif itu kepada adiknya.

Bila kelahiran adiknya sebelum dia berusia 3 tahun maka kemarahan dan kebencian itu semakin besar dan tidak disadari, sikap itu menjadi resisten dan sulit diubah pada orang dewasa.

Anak kedua biasanya memulai hidup dalam situasi yang lebih baik untuk
mengembangkan kerjasama dan minat sosial. Pada tahap tertentu, kepribadian anak dibentuk melalui pengamatannya terhadap sikap kakanya. Jika sikap kakaknya penuh kemarahan dan kebencian, anak kedua mungkin menjadi sangat kompetitif, atau menjadi penakut dan sangat kecil hati. Umumnya anak kedua tidak mengembangkan kedua arah itu, tetapi masak dengan dorongan kompetisi yang baik, memiliki keinginan yang sehat untuk mengalahkan kakaknya. Jika dia banyak mengalami keberhasilan, anak akan mengembangkan sikap revolusioner dan merasa bahwa otoritas itu dapat dikalahkan.

Anak bungsu, seringkali dimanja, sehingga beresiko tinggi menjadi anak bermasalah. mudah terdorong pada perasaan inferior yang kuat dan tidak mampu berdiri sendiri. Namun demikian ia mempunyai banyak keuntungan, ia termotivasi untuk selalu mengungguli kakak-kakaknya dan menjadi anak yang ambisius.

Anak tunggal mempunyai posisi unik dalam berkompetisi, tidak dengan saudara-saudaranya melainkan dengan kedua orangtuanya. Mereka sering mengembangkan perasaan superior berlebihan, konsep diri rendah dan perasaan bahwa dunia adalah tempat yang berbahaya bila kedua orangtuanya terlalu menjaga kesehatannya.
Adler menyatakan bahwa anak tunggal mungkin kurang baik mengembangkan kerjasama dan minat sosial, memiliki sifat parasit, dan mengharapkan perhatian untuk melindungi dan memanjakannya.

Dengan kata lain, posisi anak di dalam keluarga berdampak pada kepribadian, perilaku, cara belajar, dan akhirnya pada kemampuannya dalam mencari nafkah. Berikut ulasan ahli mengenai anak berdasar urut-urutan kelahiran.


* Sulung: cenderung lebih teliti, mempunyai ambisi, dan agresif dibandingkan adik-adiknya. Anak pertama cenderung mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan yang lebih tinggi seperti dokter, insinyur, atau ahli hukum. Setiap astronot yang berangkat ke luar angkasa pada umumnya merupakan anak sulung atau anak laki-laki pertama di dalam keluarganya.

* Anak Tengah: anak tengah lebih mudah bergaul dan memiliki rasa setia kawan yang tinggi. Karena kurang diperhatikan di dalam keluarga, mereka cenderung belajar, menjalin hubungan, dan mencari dukungan dari teman-teman seusianya. Oleh karena itu, mereka cenderung memiliki kemampuan dalam bersosialisasi. Anak tengah sering menjadi mediator dan pencinta damai

* Bungsu: anak bungsu cenderung paling kreatif dan biasanya menarik. Karena mereka sering dianggap sebagai anak bawang, si Bungsu cenderung untuk selalu ingin memperoleh perlakuan yang sama. Biasanya mereka sukses dalam bidang jurnalistik, periklanan, penjualan, dan segala yang berhubungan dengan seni.

* Anak Tunggal: si anak semata wayang memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan anak pertama dan sering merasa terbebani dengan harapan yang tinggi dari orangtua mereka terhadap diri mereka. Penelitian memperlihatkan, mereka lebih percaya diri, supel, dan memiliki imajinasi yang tinggi. Mereka juga mengharapkan banyak dari orang lain, tidak senang dikritik, kadang tidak fleksibel, serta perfeksionis.

* Anak Kembar: karena status mereka sama dan diperlakukan sama, anak kembar akan cenderung berpenampilan sama. Dalam hal-hal tertentu, mereka yang lahir lebih dahulu cenderung memiliki kepribadian yang mirip dengan anak sulung dan mereka yang lahir belakangan cenderung memiliki kepribadian yang mirip dengan anak bungsu.

Meskipun urutan kelahiran di atas didapatkan dari penelitian ahli, tentu saja hal tersebut merupakan gejala umum. Teori tentang urutan kelahiran anak bisa saja hanya menjadi sebuah teori, dan tidak berpengaruh pada orang-orang tertentu.

2 komentar:

  1. wah aku kaya gitu yah,,,,?

    makasih atas infonya

    BalasHapus
  2. saya anak pertama jadi sya juga merasa begitu jika bertindak!

    BalasHapus